Notification

×

Iklan

Iklan

Pembagian Bansos di Sukatani Antrian Panjang, Lansia Sakit Terpaksa Dibawa Ambulan

Rabu, 31 Desember 2025 | Desember 31, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-31T14:31:30Z

Miris melihatnya, orang tua dan warga sakit masih harus dipaksa datang. Padahal itu hak mereka, uang negara yang memang diperuntukkan bagi rakyat

PURWAKARTA || TONGKOSONG || Proses pembagian Bantuan Sosial Kesejahteraan Rakyat (Bansos Kesra) yang berlokasi di Kantor Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, menuai sorotan dan kritik dari warga.

Sejumlah penerima bantuan, termasuk lansia dan warga dalam kondisi sakit, harus ikut mengantre panjang hingga sebagian di antaranya terpaksa dibawa menggunakan ambulans karena lemas dan tidak kuat menunggu terlalu lama.

Warga menilai mekanisme pembagian bansos kali ini tidak manusiawi dan jauh dari prinsip pelayanan publik yang layak.

“Miris melihatnya, orang tua dan warga sakit masih harus dipaksa datang. Padahal itu hak mereka, uang negara yang memang diperuntukkan bagi rakyat. Jangan sampai seolah-olah pemerintah bekerja, tapi rakyat tetap sengsara,” ujar salah satu warga yang hadir di lokasi.

Warga juga menyayangkan pola koordinasi yang dinilai tidak profesional, terutama dari pihak PT Pos Indonesia selaku mitra penyalur bantuan.

Dalam satu hari, setidaknya terdapat penerima bantuan dari 14 desa yang di jadwalkan selesai dalam satu waktu, sehingga antrean warga menumpuk sejak pagi.

Menurut warga, ketika menanyakan solusi bagi penerima bantuan yang sakit dan tidak memungkinkan hadir langsung, jawaban petugas dinilai tidak empatik.

“Kami tanya bagaimana kalau ada warga sakit, apakah bisa diwakilkan atau dikunjungi. Tapi jawabannya cuma, ‘kan ada ambulans tiap desa, nanti bisa dibawa pakai ambulans’. Jawaban seperti itu jelas membuat warga geram,” keluh warga lain.

Jawaban tersebut dinilai menggambarkan lemahnya pemahaman petugas terhadap kondisi sosial warga serta minimnya kebijakan alternatif bagi penerima bantuan yang rentan seperti lansia, difabel, dan warga sakit.

Warga berharap pemerintah daerah bersama PT Pos Indonesia segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme penyaluran bansos, mulai dari teknis antrean, pembagian jadwal per desa, hingga opsi pelayanan khusus bagi warga yang tidak mampu hadir.

“Bansos seharusnya meringankan beban rakyat, bukan malah menambah penderitaan. Pemerintah harus hadir dengan solusi, bukan hanya prosedur,” tegas warga.

Masyarakat meminta agar ke depan penyaluran bantuan dilakukan lebih manusiawi, tertata, dan mengedepankan kemudahan bagi penerima manfaat.

*Rismawati*